Pengembangan Olahraga Lampung Berjaya Dipungli Peserta Open Karate Championsip 2023 Piala Gubernur Bayar Rp250 Ribu

    19
    0
    BERBAGI

    Pemerintah Provinsi Lampung menggelar kejuaraan Lampung Open Karate Championsip Piala Gubernur Lampung Tahun 2023. Kejuaraan pengembangan Olahraga Lampung Berjaya yang dilaksanakan di GOR Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, mulai 27-29 Oktober 2023.

    Meski Kegiatan yang diselenggaran Dinas Pemuda dan Olah Raga dengan anggaran APBD Provinsi Lampung, namun panitia tetap menarik pengutan uang pendaftaran Rp250 ribu perorang, dan perkontingen Rp350 ribu rupiah. Belum lagi dukungan sponsor yang dikirim proposal oleh panitia.

    Morning News
    Home Bandarlampung
    Pengembangan Olahraga Lampung Berjaya Dipungli Peserta Open Karate Championsip 2023 Piala Gubernur Bayar Rp250 Ribu
    Juniardi BY JUNIARDI 31 Oktober 2023 min read4 min
    Pengembangan Olahraga Lampung Berjaya Dipungli Peserta Open Karate Championsip 2023 Piala Gubernur Bayar Rp250 Ribu
    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Pemerintah Provinsi Lampung menggelar kejuaraan Lampung Open Karate Championsip Piala Gubernur Lampung Tahun 2023. Kejuaraan pengembangan Olahraga Lampung Berjaya yang dilaksanakan di GOR Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, mulai 27-29 Oktober 2023.

    Meski Kegiatan yang diselenggaran Dinas Pemuda dan Olah Raga dengan anggaran APBD Provinsi Lampung, namun panitia tetap menarik pengutan uang pendaftaran Rp250 ribu perorang, dan perkontingen Rp350 ribu rupiah. Belum lagi dukungan sponsor yang dikirim proposal oleh panitia.

    Baca Juga:
    Pekan Depan Polisi Kembali Periksa Firli Bahuri Lalu Gelar Perkara dan Umumkan Tersangka
    Atap Gedung Imigrasi Cilegon Ambruk, Pelayanan Pindah
    Dalam proposal yang disampaikan Panitia, setiap peserta yang mengikuti kejuaraan bertemakan Dengan Nilai Perjuangan, Penghargaan dan Persahabatan mari Tingkatkan Prestasi Juara, diwajibkan membayar biaya pendaftaran Rp250 Ribu perorang, untuk semua kelas.

    Sementara Total Karateka yang berlaga mencapai 1.165 orang. Mereka dibagi dalam Kelas Festival Putra 286 Orang dan Putri 189 Orang. Lalu, Kelas Open Tournament Putra 389 Orang dan Putri 301 Orang. Mereka memperebutkan 4 emas, 4 perak dan 8 perunggu.

    Kemudian, kelas yang dipertandingkan yakni Kelas Festival yakni Usia Dini, Pra Pemula dan Pemula. Kemudian Kelas Open Tournament, Usia Dini, Pra Pemula, Pemula, Cadet dan Junior. Selain sertifikat Juara Umum I, II dan III akan mendapatkan trophy tetap dan uang pembinaan.

    “Iya memang kami diminta bayar Rp250 ribu perpeserta, tiap kontingen diminta bayar Rp350 ribu. Padahal ini acara Pemprov Lampung melalui Dinas Olah Raga Provinsi. Ada dalam mata anggaran APBD. Tapi kami masih suruh bayar. Kami bingung tidak ikut bagaimana memotivasi anak-anak didik. Mau tidak mau orang tua peserta yang bayar,” kata salah satu orang tua peserta, diamini peserta lainnya.

    Bendahara Kegiatan Lampung Open Karate Championsip Piala Gubernur 2023 Suryadi membenarkan pihaknya menarik biaya pendaftaran Rp250 ribu perorang. “Dari 250.000 itu kita cashback Rp50.000 untuk pelatih. Jadi yang ke kita cuma Rp200 ribu, untuk peralatan kita menyewa dan perlu diketahui semenjak ada pergantian pengurus Forki alat-alat Forki itu semuanya ngga ada mulai dari Tv dan semuanya ngga ada, sedangkan kita program sudah siap jadi kita sewa,” katanya mewakili Kabid yang mengaku sedang tidak enak badan.

    Sementara anggaran dari APBD sekitar Rp200 juta lebih itu untuk pengadaan kaos, penyewaan peralatan, insentif panitia, wasit dan juri. “Makanya kita minta tolong ke media tanyakan itu, bahwasannya perlengkapan Forki itu sudah ngga ada lagi apakah benar seperti itu. Penambahan mendali karena yang ditanggung dari APBD hanya 80 pcs sedangkan yang kita butuhkan 700 sekian, karena itu kan kayak festival jadi semuanya yang ada itu semuanya dapat mendali dan bahannya dari kuningan,” katanya.

    Suryadi menyebutkan penggunaan APBD itu hanya untuk merangsang pelaksanaan kegiatan. “Bisa dikatakan aggaran kita ngga besar ya tapi kecil karena itu di potong-potong untuk kepanitian, nah untuk kegiatan misalnya kita mau ngadain futsal kita ajuin dan pemerintah daerah hanya memberikan rangsangan saja sisanya kita ambil dari biaya pendaftaran,” katanya.

    Soal kebutuan panitia,”Ya kalo kaos kurang lebih cuma Rp.8 juta dan Mendali Rp.12 Juta ya artinya seperti itu kan kurang lebih kebutuhannya, dari honor wasit yang kita datangkan dari Makasar ke sini itu naik pesawat ngga teranggarkan misalnya naik pesawat 5 atau 10 juta. Wasit kita dua orang itu dari makasar dan Bandung untuk penginapannya dari APBD sedangkan transportasinya dari biaya pendaftaran itu,” dalihnya.

    Pembukaan

    Sebelumnya dalam pembukaan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Lampung Descatama Paksi Moeda mengatakan output dari open turname ini, untuk pembinaan bibit altet karate jangka panjang. Sehingga, bisa menjaring karateka muda berbakat.

    “Agar nantinya ada atlet muda Lampung yang bersaing di kancah nasional dan internasional, dan mengharumkan nama Lampung,” ujarnya, 28 oktober 2023. Atlet yang akan mengharumkan nama Provinsi Lampung bersaing dengan daerah lain di Indonesia demi kejayaan olahraga Lampung , ” ujar Descatama.

    Menurut Desca Cabor Karate masuk ke dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) pemerintah. Karena itu dengan kelompok usia muda yang diperntandingkan, diharapkan menjadi salah satu cabang andalan Indonesia pada Single Event Tingkat Asean, Asia dan Dunia maupun Multi Event Tingkat Sea Games, Asian Games dan Olympiade.

    Selama ini, beberapa karateka Lampung juga telah memiliki prestasi dan mengharumkan nama Provinsi Lampung, di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), Sea Games, South East Asia Karate Federation (SEAKF) maupun Asian Karate Federation (AKF).

    Ketua Harian KONI Lampung Brigjen TNI (Purn) Amalsyah Tarmizi mengapresiasi pelaksanaan kejuaraan ini yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Lampung bersama Federasi Olahraga Karate-Do (Forki). “Kami turut berbahagia dengan adanya kejuaraan ini karena tidak akan ada prestasi tanpa adanya kejuaraan,” ujar Amalsyah.

    Amalsyah meminta ke depan pengurus Forki Lampung dapat terus meningkatkan prestasinya terutama dalam PON 2024 pada September 2024 mendatang. “Mudah-mudahan ke depan dengan telah berlalunya covid-19, prestasi olahraga akan meningkat dan kita tunggu September 2024 yang akan datang karate bisa mempersembahkan apa kepada Provinsi Lampung,” katanya.

    Dalam laporannya, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Provinsi Lampung Noviria Indah Sari mengatakan pelaksanaan kejuaraan ini bertujuan sebagai wahana uji coba program pembinaan Karate yang dilaksanakan oleh PPLP/PPLPD, SKO dan Club Cabang Olahraga Karate.

    Selain itu, juga dalam rangka memberikan jam terbang yang lebih pada atlet karate yang berbakat dan potensial yang nantinya diharapkan dapat mengangkat nama baik daerah masing-masing. “Serta terbentuknya database secara formal untuk membantu Pengprov Forki Lampung dalam menentukan atlet binaan mulai dari Usia Dini, Pra Pemula, Pemula, Cadet dan Junior,” ujar Indah.

    Indah menjelaskan seluruh peserta terbagi dalam kategori umur Usia Dini, Pra Pemula, Pemula, Cadet dan Junior. “Mereka mewakili PPLP/PPLPD, SKO, Perguruan dan Club Cabang Olahraga Karate yang melampirkan Surat Rekomendasi dari Pengcab Perguruan dan Club Cabang Olahraga Karate masing-masing,” katanya. (red)

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here