BANDARLAMPUNG–Tuntutan warga Kampung Sawah, Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung kepada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk akhirnya mendapat lampu hijau.
Management perusahaan akan mengakomodir keinginan warga dengan mengupayakan memberikan anggaran CSR (Corporate Social Responsibility).
Kepada rakyatlampung.id, Senior Manager Panjang Plant PT Semen Baturaja, Kristian Teguh Prawito mengakui CSR sedang dalam proses diusulkan ke kantor pusat, “Jadi warga diminta bersabar, karena sedang kita upayakan, mudah-mudahan dalam waktu dekat tuntutan warga untuk melakukan sendimentasi drainase bisa kita realisasikan,” ucapnya. Jum’at (03/07).
Menurut Teguh, pihaknya berkomitmen dan siap memberikan manfaat lebih bagi warga sekitar area perusahaan.
“Saya sangat senang dengan keterbukaan warga, tapi kami disini segala sesuatunya tetap harus berkoordinasi dengan kantor pusat, yang jelas kita sih menginginkan warga selalu komunikasi secara baik dengan kita,” ujarnya.
Sebelumnya, warga Kelurahan Way Lunik yang bersinggungan langsung dengan PT Semen Baturaja menuntut pihak perusahaan untuk memberikan CSR.
Ada beberapa tuntutan warga yang disampaikan kepada pihak perusahaan. Diantaranya, meminta drainase yang mengalir melewati perusahaan dilakukan sendimentasi karena jika hujan turun rawan banjir, turut andilnya perusahaan dalam setiap kegiatan warga dan bantuan bagi warga terdampak Corona (Covid-19).
Namun demikian, permintaan warga tidak bisa serta merta langsung dipenuhi oleh pihak perusahaan. Sebab, kata Teguh, pengambil keputusan tetap berada di kantor pusat.
“Usulan warga minggu kemarin sudah kita tembuskan ke kantor pusat di Palembang, Pada intinya kami mendorong kantor pusat agar dapat merealisasikan tuntutan warga, dan kita siap selalu komunikasi dengan warga kapan pun. Agar tidak ada kata merugikan satu sama lain,” tandasnya.
Terkait isu terjadinya polusi udara akibat aktivitas pabrik, Teguh menyangkal hal itu. Menurutnya pabrik sejak beberapa bulan terakhir sudah jarang beroperasi, “Gimana bisa bilang ada debu akibat aktivitas pabrik, lah wong sejak Maret hingga saat ini Pabrik baru dioperasikan sebanyak empat kali,” tutupnya.(ibr)