Bandarlampung–Warga Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung yang sudah mendatangi kantor kelurahan Panjang Selatan untuk berdialog dengan pihak PT Dayamitra Telekomunikasi (PT Mitratel) selaku pengelola tower, harus pulang dengan kecewa. Pasalnya, dialog secara sepihak oleh PT Mitratel ditunda hingga pekan depan.
Sebelumnya, puluhan warga Panjang Selatan yang menolak perpanjangan izin operasional tower Based Transceiver Station (BTS) karena dinilai berdampak negatif dan meminta pemerintah memfasilitasi dialog antara warga dengan PT Mitratel.
Menurut rencana, dialog itu sedianya dilaksanakan hari ini, kamis (07/05), namun ditunda secara sepihak oleh PT Mitratel tanpa alasan yang jelas.
Salah satu warga Kelurahan Panjang Selatan, David Candra, mengatakan warga mengetahui ditundanya dialog itu dari Lurah Panjang Selatan, Suherman.
“PT Mitratel menunda secara sepihak tanpa alasan yang jelas, Padahal pertemuan ini akan membahas tuntutan kami warga yang merasa dirugikan dengan keberadaan tower yang ada dipermukiman warga, Sebetulnya kami kecewa dengan penundaan ini. Jadwal sudah ditentukan, namun diundur. Kami harap ada perhatiannya,” ujarnya.
Dirinya juga menyesalkan sikap PT Mitratel yang terkesan acuh dan ingkar janji, padahal warga berharap lewat dialog bersama dapat dicarikan solusi pemecahan masalah dari tuntutan warga.
“PT Mitratel telah berjanji siap kapan saja untuk menghadiri undangan berdialog dengan warga, tapi malah ingkar janji, kalau begini, mana yang katanya peduli dengan warga,” kecamnya.
Sementara itu, Lurah Panjang Selatan, Suherman yang dihubungi via ponselnya membenarkan adanya penundaan dialog antara warga dengan PT Mitratel. Menurut dia, PT Mitratel melalui telepon sudah menghubungi dan meminta maaf atas penundaan pertemuan tersebut. Karena pihak perusahaan berdalih sedang menyiapkan berkas-berkas pendukung untuk berdialog dengan warga. dan meminta menunda hingga selasa (12/05) mendatang.
“Saya minta warga untuk bersabar, kita tunggu saja selasa nanti, yang jelas upaya Pemerintah Kelurahan memfasilitasinya sudah maksimal, terjadinya penundaan dialog diluar keinginan kami,” kata Suherman.
Sayangnya pihak PT Mitratel yang coba dihubungi rakyatlampung.id via pesan singkat aplikasi Whatssapp tidak menjawab meski dalam keadaan aktif.(med/bwo)