Bandarlampung–Kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi lampung yang menerapkan siswa sekolah agar belajar dirumah sejak 20 Maret sampai 22 April 2020 mendatang. Dimanfaatkan pihak sekolah untuk melakukan sterilisasi lingkungan kegiatan belajar mengajar (KBM). Salah satunya SMA Negeri10 (Smandasa) Bandarlampung yang menggunakan masa itu dengan menyemprotkan desinfektan di seluruh ruang kelas dan juga areal sekolah lainnya.
Hal Itu dilakukan sesuai arahan Pemerintah Provinsi Lampung yang meminta seluruh SMA sederat melakukan penyemprotan desinfektan diarea sekolah.
Kepala Smandasa Bandarlampung, Neng Rosiyati Spd, MM. mengatakan pihaknya secara mandiri telah melakukan upaya sterilisasi dilingkungan sekolah.
Ia mengungkapkan bahwa giat ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Provinsi Lampung.
“Sejak awal kami sangat konsen sekali terhadap Covid-19. Selagi para siswa belajar dirumah, kita sterilkan semua ruangan yang ada disekolah dengan penyemprotan disinfektan untuk pencegahan Covid-19,” ujar Neng Rosiyati.
Sebelum dilakukan penyemprotan, guru-guru ikut terlibat aktif membersihkan area sekolah untuk menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat dengan harapan dapat terhindar dari virus corona maupun penyakit lainnya.
“Sebagaimana kita ketahui, penyebaran virus corona sudah semakin meluas, Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global. Oleh karena itu, seluruh pihak dari berbagai aspek harus bekerja sama untuk menahan penyebaran virus,” pungkas Neng Rosiyati.
Oleh karena itu, ia mengimbau bagi keluarga besar Smandasa agar senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memperhatikan nutrisi makanan agar ketahanan tubuh kuat. Dan beretika jika batuk atau bersin.
“Dengan maraknya isu Corona, saya minta kepada para siswa dan guru agar jangan panik dan jangan menyebarkan berita yang belum jelas kebenaranya, juga sebisa mungkin menghindari tempat keramaian, menjaga jarak dengan penderita ISPA, gunakan alat pelindung diri (APD), konsumsi gizi seimbang, rajin olahraga dan istirahat cukup, sering cuci tangan pakai sabun terlebih setelah kontak langsung dengan orang sakit atau lingkungan orang sakit, dan ingatkan etika kepada penderita ISPA jangan bersin sembarangan, sebaiknya menggunakan tissu, baju atau menggunakan masker,” petuah Neng Rosiyati.
Ia juga meminta para siswa tetap semangat belajar dirumah masing-masing melalui materi pembelajaran secara online yang diberikan pihak sekolah.
“Yang terpenting itu, para siswa harus tetap semangat, jangan sampai tertinggal mata pelajaran meski melalui online, yang jelas harus menyiapkan perangkatnya dan memastikan kuota internetnya tetap berjalan. Karena, jika kuota internet para siswa di rumah mengalami kendala tentu akan merepotkan siswa itu sendiri,” pesanya.
Laporan Wartawan Sekolah: Mega Sustari (Kelas XII IPA 4)
Editor: Junaidi Ari Wibowo