Bandarlampung–Meneruskan sosialisasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandarlampung tentang pelaksanaan Sensus Penduduk Tahun 2020. Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang Kota Bandarlampung terus ajak warganya melaksanakan Sensus Penduduk.
Berbeda dengan sebelumnya, SP tahun 2020 dilakukan dengan metode input data secara online. SP secara online akan berlangsung pada 15 Februari-31 Maret 2020. Sementara SP dengan metode wawancara langsung dari rumah ke rumah dilaksanakan 1-31 Juli 2020.
Lurah Panjang Selatan, Suherman mengatakan, Sosialisasi terus dilakukan kepada warganya agar melaksanakan SP online. Selain imbauan, ia bersama seluruh jajaranya, baik Kepala Lingkungan maupun Ketua RT juga mengajak masyarakat melakukan input data SP online secara bersama-sama.
“Warga kita ajak berkumpul dan melakukan input data secara bersama-sama, sehingga jika ada warga yang belum paham cara mengisi data SP online dapat diajarkan langsung caranya,” ungkapnya.
Sejauh ini, imbuh Suherman, dari 14.195 orang warga Panjang Selatan terdata baru 3.484 orang atau baru 24,54 persen yang melakukan SP online. Namun, ia meyakini sampai batas akhir SP Online 31 maret mendatang, seluruh warga Panjang Utara akan selesai melaksanakan SP Online.
“Grafik persentase jumlah warga Panjang Selatan yang melaksanakan SP online setiap harinya naik rata-rata 5,27 persen, itu artinya sampai 31 maret mendatang diperkirakan seluruh warga telah melaksanakan SP online,” kata Suherman.
Ia menambahkan, untuk mencapai target tersebut, berbagai upaya terus dilakukan, selain mengumpulkan warga untuk menginput data secara bersama-sama, pihaknya juga mensosialisasikan dengan cara door to door, “Seluruh Ketua RT juga aktif mengajak warga melakukan SP Online dari rumah satu ke rumah lainya, dengan begitu kita berharap tidak ada warga yang terlewat untuk input data,” ujarnya
Suherman mengatakan, Jumlah tersebut masih akan bertambah, mengingat sebagian warga di beberapa RT telah input data, namun belum masuk database BPS, “Bahkan ada disalah satu RT yang warganya telah input data diatas 50 persen, namun di database BPS masih tercantum 0 persen,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, merebaknya isu corona juga membuat pihaknya kesulitan dalam melakukan sosialisasi SP online, “Sesuai instruksi Walikota Bandarlampung untuk menghentikan sementara aktifitas umum yang bersifat mengumpulkan massa tentu ini jadi tantangan tersendiri bagaimana caranya agar sosialisasi tetap dilakukan meski dengan cara tidak mengumpulkan warga,” pungkasnya.
Kendala lain, kata Suherman, masih banyak warga yang belum paham cara melakukan SP Online, Padahal, menurutnya SP online relatif mudah, masyarakat bisa langsung mengunjungi laman www.sensus.bps.go.id dengan android, laptop atau computer yang terhubung dengan internet.
“Setelah itu akan diminta nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu keluarga (KK) kita, selanjutnya akan muncul nama-nama yang terdaftar di KK. Bila ada penambahan seperti bayi atau pengurangan (meninggal) dapat kita perbaiki langsung di alamat web tersebut, termasuk juga memperbarui data kondisi tempat tinggal atau rumah kita,” pungkasnya.
Ia mengimbau bagi warga Panjang Selatan yang belum melaksanakan SP Online agar segera melaksanakanya, “Moment sepuluh tahun sekali ini jangan sampai terlewatkan, peran masyarakat dalam sensus ini akan memberikan kontribusi dalam pembangunan mendatang, khususnya bagi millenial dan pelajar yang lebih melek tekhnologi,” tutupnya.(ibr)