Bandarlampung–Pengembangan Posbindu PTM Cerdik Jiwa merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang mencakup berbagai upaya promotif dan preventif. Kader dari setiap kabupaten/kota diberi bimbingan dalam mengembangkan wadah untuk berperan, dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk mengenali masalah di wilayahnya, mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan permasalahannya sendiri berdasarkan prioritas dan potensi yang ada.
Dalam menentukan prioritas masalah, merencanakan, melaksanakan, memantau dan menilai kegiatan, kader perlu melibatkan peran serta masyarakat sejak awal. Potensi dan partisipasi masyarakat dapat digali dengan maksimal, sehingga solusi masalah lebih efektif dan dapat menjamin kesinambungan kegiatan.
Untuk mendukung hal tersebut, Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (P2TM & Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mengadakan Pertemuan Orientasi Posbindu Institusi dengan Mengundang seluruh kader dari Dinkes Kabupaten/kota Seprovinsi Lampung.
Kegiatan pertemuan orientasi Posbindu institusi bertujuan meningkatkan peran serta dinas dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat PTM.
Narasumber yang menyampaikan materi selain dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Juga dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dr iswandi darwis SpPD dan Kepala Sub Direktorat Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik (Subdit DMGM), dr Prima Yosephine M.K.M. yang membahas pentingnya upaya pengendalian Faktor Resiko (FR) PTM.
Pada kegiatan yang dilangsungkan di meetting room, hotel Novotel, selama tiga hari (selasa 03 maret-kamis 05 maret) tersebut, seluruh peserta sepakat untuk membentuk dan melaksanakan kegiatan posbindu cerdik jiwa secara mandiri dan berkesinambungan di wilayahnya masing-masing. Dinkes Kabupaten/Kota akan melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Posbindu PTM di wilayahnya dengan mendorong puskesmas agar melakukan pembinaan Posbindu PTM pada masyarakat diwilayah kerjanya.
“Penyelenggaraan Posbindu PTM Cerdik Jiwa dilakukan oleh petugas pelaksana posbindu PTM yang berasal dari Kader kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari masing-masing kelompok/organisasi/lembaga/tempat kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, nantinya, juga akan dilakukan Sosialisasi Peningkatan Posbindu PTM, sebagai modal dan pembekalan bagi kader posbindu PTM sehingga dapat menggerakkan masyarakat untuk aktif melakukan deteksi dini faktor risiko PTM melalui Posbindu PTM di wilayahnya masing-masing,” ujar Kasi P2TM & Keswa Dinkes Lampung, dr Sri Aryanti, MM.M.Kes.
Ia menambahkan, menekan angka kesakitan dan kematian akibat PTM bukan hanya menjadi tugas Dinkes saja, namun, dibutuhkan peran serta masyarakat serta dukungan dari lintas sektor, ” peran serta tenaga kesehatan serta kader posbindu PTM diperlukan untuk memperluas cakupan kegiatan Posbindu PTM sehingga hasil yang dicapai akan bermakna dan berdaya ungkit besar dalam menekan angka kesakitan dan kematian akibat PTM dan target SPM dapat tercapai,” Tegasnya.(ibr)