Beranda Bandar Lampung Dinkes Lampung; Jangan Salah Paham Soal Rokok Elektronik

Dinkes Lampung; Jangan Salah Paham Soal Rokok Elektronik

351
3
BERBAGI
Dinkes Lampung

Bandarlampung–Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan PTM & Kesehatan Jiwa (P2TM & Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, dr.Sri Aryanti MM.M.Kes mengatakan, pemahaman yang salah soalĀ rokok elektronikĀ atau rokok elektrik perlu diluruskan. Dengan begitu, masyarakat lebih memahami dampak produk tersebut.

“Terjadi pembelokan pemahaman dalam banyak hal, termasuk soal rokok elektronik,” kata Sri Aryanti

Ia mencermati, banyak anak muda yang mulai menggunakan rokok elektronik. Sri Aryanti mengatakan, saat prevalensi perokok pemula meningkat menjadi kekhawatiran banyak pihak, kini kekhawatiran baru muncul mengenai perubahan perilaku perokok, yakni dari menggunakan rokok biasa menjadi rokok elektronik yang dalam bahasa gaul anak muda sekarang disebut “ngevef”.

Pihak-pihak yang memasarkan dan mengampanyekan rokok elektronik menyebut produk tersebut lebih aman. Mereka mengklaim produknya aman karena mengandung kadar nikotin yang lebih rendah dan tanpa tar.

“Yang namanya inhalasi atau menghirup asap jelas akan mengganggu proses respirasi dan organ-organ tubuh lainnya, jadi tidak ada istilah aman, yang aman itu kalau tidak merokok,” jelasnya.

Menurutnya, Dinkes tidak kurang dalam melakukan promosi dan prevensi melalui kampanye bahaya rokok, baik rokok biasa maupun rokok elektronik. Ia mengungkapkan bahwa rokok biasa maupun rokok elektronik, apa pun bentuknya tetap disebut rokok.

“Karena itu, aturan kawasan tanpa rokok juga termasuk berlaku terhadap rokok elektronik,” tegasnya.

Sri Aryanti mengatakan, semua jenis rokok, termasuk rokok elektronik, memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Dampak buruk pada kesehatan tersebut juga akan berdampak besar yang merugikan bagi pembiayaan kesehatan.

“Hasil skrining Deteksi Resiko PTM pada 40.488 orang tahun lalu angka tertinggi ada pada perokok yakni 57,9 %, Karena itu, kita harus bantu para perokok untuk berhenti merokok dan yang tidak merokok jangan sampai memulai untuk merokok. Ini adalah gerakan moral kita bersama,” katanya.(ibr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here