Bandarlampung–Guna menekan tingkat risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dewasa ini terus meningkat dan mulai menjangkiti generasi muda, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung gencarkan berbagai upaya pencegahan
Menurut, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan PTM & Kesehatan Jiwa (P2TM & Keswa) Dinkes Lampung, dr Sri Aryanti, MM.M.Kes, upaya dilakukan melalui berbagai promosi kesehatan yang dirangkum menjadi empat pilar. Pertama, Dinkes menggiatkan informasi dan edukasi risiko penyakit ke masyarakat luas.
“Sosialiasi dan edukasi ini ditujukan baik ke populasi berisiko tinggi maupun rendah. Sarana edukasi ini bisa melalui melalui media cetak, tatap muka maupun digaungkkan lewat media sosial,” katanya
Pilar kedua, melakukan program deteksi dini semua kalangan, baik populasi sehat maupun terindikasi tidak sehat melalui fasilitas kesehatan berbasis masyarakat seperti Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) cerdik jiwa, Selain itu Dinkes menargetkan terdapat satu Posbindu di setiap desa/kelurahan.
“Melalui Posbindu mereka bisa mengecek berat badan, kadar kolesterol dan tekanan darah. Petugas di sana akan mencatat profil kesehatan, dipantau dan memberikan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan,” jelasnya.
Selanjutnya, pilar ketiga yakni menggiatkan imuninasi khusus seperti kanker serviks/tes IVA, maupun upaya deteksi dini penyakit tidak menular di fasilitas kesehatan maupun komunitas.
“Pilar keempat, menggencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Garmas). Meminta setiap instansi pemerintah, dan perkantoran membuat wilayah sehat seperti kawasan bebas rokok. Selain itu, sosialisasi agar menkonsumsi makanan sehat dengan kadar gula, garam, dan minyak goreng tidak berlebihan,” kata Sri Aryanti.
Ia menambahkan, Dinkes bersama swasta, komunitas, serta dunia pendidikan menggulirkan pola hidup sehat rutin. Salah satunya dengan wajib berolahraga atau senam ringan setiap hari di lingkungan masing-masing.
“Kunci untuk mencegah perluasan PTM adalah dengan menguatkan perangkat deteksi dini. Untuk itu, Dinkes mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan hal itu sebagai sebuah kesadaraan gaya hidup sehat,” ucapnya.
Terakhir, Sri Aryanti menyebutkan, di era digitalisasi ini, kurangnya aktivitas fisik lantaran kemajuan teknologi jadi salah satu sebab PTM meningkat.(ibr)