Beranda Bandar Lampung Antisipasi Banjir Pemkot Sendimentasi Sungai Way Lunik

Antisipasi Banjir Pemkot Sendimentasi Sungai Way Lunik

404
0
BERBAGI
Camat Panjang bebincang dengan masyarakat saat menijau lokasi sendimentasi sungai Way Lunik

BANDARLAMPUNG — Sedimentasi adalah proses mengendapnya material organik di dasar perairan karena terbawa air atau angin.  Wilayah perairan yang rentan terjadi sedimentasi adalah sungai dan danau. Dampak yang paling besar dari sedimentasi adalah terjadinya pendangkalan sungai atau danau yang menyebabkan banjir.

Sedimentasi pada perairan terjadi karena erosi pada tepi sungai atau danau. Tanah dan material organik lainnya masuk ke aliran sungai yang menyebabkan terjadinya pengendapan di dasar sungai. Hal itu terjadi karena saat ini vegetasi di tepian hulu sungai semakin sedikit karena adanya degradasi hutan dan betonisasi. Sehingga kemampuan tanah untuk menyerap air hujan menjadi menurun dan mengakibatkan erosi. Pendangkalan sungai yang membuat aliran sungai menjadi lebih deras sampai ke hilir. Hal tersebut membuat peningkatan debit air sungai dan berpotensi menyebabkan banjir

Kelurahan Way Lunik yang notabene adalah daerah yang menjadi langganan banjir tiap kali musim penghujan tiba mendapat perhatian serius dari Pemkot Bandarlampung, melalui Camat Panjang Pemkot membersihkan sungai way lunik dengan mengangkat sedimentasi material yang ada di dasar sungai, dalam upaya mengantisipasi banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.

Camat Panjang, Bagus H. Bramando.S.STP.MIP Kamis (09/01) menyebutkan, pengangkatan sedimentasi itu merupakan strategi pertama yang dilakukan untuk mengantisipasi banjir

“Di sungai Way Lunik sudah ada sedimen dan sampah, maka dalam jangka pendek kita akan membersihkan sungai secara masif dan melakukan sendimentasi agar aliran air dan badan sungai berfungsi optimal,” kata Bagus.

Pengangkatan sedimentasi dan pembersihan sungai dilakukan oleh tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) bekerjasama dengan Pemkot Bandarlampung.

 

“Sebelumnya kami membuat jadwal dan survey di mana titik yang terjadi penumpukan materil untuk dilakukan sendimentasi, meski tidak ada anggaranya, namun atas inisiatif dari pak walikota membiayai secara pribadi, sendimentasi bisa kita lakukan.” jelas Bagus

Dia juga berharap masyarakat bisa tergerak untuk ikut berpartisipasi kegiatan tersebut. Sebab, kata dia, pengangkatan sedimentasi dan membersihkan sungai ini memberikan manfaat besar dalam rangka mengantisipasi air meluap saat hujan datang.

“Semua bergerak untuk membersihkan semua badan air, drainase jalan, drainase pemukiman atau pun sungai. Pak wali ingin aparat menjadi contoh, sehingga yang sudah kita jadwalkan itu dapat terlaksana, tidak hanya camat, namun dinas PU maupun OPD yang memiliki fungsi untuk kebersihan dapat bekerjasama.” katanya.

Dia menyampaikan solusi jangka panjang untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan tiba yakni melalui pengelolaan air dengan membuat resapan atau embung di hulu sungai. “Wacana pembangunan embung sudah ada, kemungkinan pada tahun 2021 mendatang akan dibangun embung dihulu sungai.” Paparnya

Sedangkan untuk kawasan yang padat penduduk dan padat bangunan, menurutnya tetap bisa membuat resapan.

Sekarang ini, kata dia, pihaknya akan mengusulkan pembuatan drumpori.

“Jadi kalau penanganan atau tata kelola air hujan jangka panjangnya kita harus meresapkan di RTH (ruang terbuka hijau). Kalau memungkinkan akan kita usulkan membangun RTH di Panjang” katanya.

Sementara itu, Sutarman, warga Way Lunik, merasa bersyukur dengan adanya sendimentasi tersebut.”Tentu kami merasa terbantu dengan dilakukanya sendimentasi ini, apalagi wilayah kami rentan banjir kalau hujan tiba, mudah-mudahan dengan pengerukan sungai tidak banjir lagi pak.” Katanya polos.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here