TANGGAMUS (rakyatlampung.id) — Untuk menurunkan angka stunting pada anak, Pemerintah Kabupaten Tanggamus menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendidikan Keluarga tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).
Bimtek yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Tanggamus ini, berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Selasa (29-10-2019).
Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Tanggamus AM Syafi’i, ini dihadiri Yohana Rumanda dari Direktorat Bina Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Tanggamus FB Karjiyono, Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus Lauyustis, Sekertaris Dinas Kominfo Darius Putrawan, Camat Gisting Purwanti, dan guru PAUD se-Kabupaten Tanggamus.
Sekertaris Dinas Pendidikan Tanggamus Lauyustis mengatakan, sosialisasi pendidikan keluarga pada 1000 hari pertama kehidupan ini untuk menurunkan angka stunting anak kekurangan gizi akut.
“Kami targetkan ke depan menurunkan prevalansi stunting di Tanggamus yang menjadi bagian dari 1.000 desa lokus stunting di 60 kabupaten se-Indonesia,” katanya. Di Tanggamus ada 10 lokus stunting di 10 pekon.
Sementara Wakil Bupati Tanggamus mengatakan stunting adalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rangka waktu yang lama. Penyakit ini berdampak buruk. Selain bentuk tubuh anak yang pendek, perkembangan otak anak stunting menurun sekitar 30 persen.
“Masih banyak remaja yang belum peduli dan mendapatkan akses edukasi yang baik mengenai kesehatan dan kebutuhan gizi mereka, kesehatan remaja di masa kini merupakan investasi di masa depan,” katanya.
Mengingat bahaya stunting yang berdampak besar pada pertumbuhan anak, diperlukan penanganan serius dengan memberikan asupan gizi pada ibu hamil dan balita serta menjaga lingkungan.
“Guru di harapkan menjadi bagian yang lebih melek untuk persoalan stunting. KamiĀ semua adalah koordinator dalam rangka kampanye penurunan prevalensi stunting. Karna itu, kita harus memastikan informasi ini dapat tersampaikan ke seluruh rakyat Kabupaten Tanggamus” jelas Syafi’i.
–Untuk menurunkan angka stunting pada anak, Pemerintah Kabupaten Tanggamus menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendidikan Keluarga tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).
Bimtek yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Tanggamus ini, berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Selasa (29-10-2019).
Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Tanggamus AM Syafi’i, ini dihadiri Yohana Rumanda dari Direktorat Bina Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Tanggamus FB Karjiyono, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus Lauyustis, Sekretaris Dinas Kominfo Darius Putrawan, Camat Gisting Purwanti, dan guru PAUD se-Kabupaten Tanggamus.
Sekretaris Dinas Pendidikan Tanggamus Lauyustis mengatakan, sosialisasi pendidikan keluarga pada 1000 hari pertama kehidupan ini untuk menurunkan angka stunting –anak kekurangan gizi akut.
“Kami targetkan ke depan menurunkan prevalansi stunting di Tanggamus yang menjadi bagian dari 1.000 desa lokus stunting di 60 kabupaten se-Indonesia,” katanya. Di Tanggamus ada 10 lokus stunting di 10 pekon.
Sementara Wakil Bupati Tanggamus mengatakan stunting adalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rangka waktu yang lama. Penyakit ini berdampak buruk. Selain bentuk tubuh anak yang pendek, perkembangan otak anak stunting menurun sekitar 30 persen.
“Masih banyak remaja yang belum peduli dan mendapatkan akses edukasi yang baik mengenai kesehatan dan kebutuhan gizi mereka, kesehatan remaja di masa kini merupakan investasi di masa depan,” katanya.
Mengingat bahaya stunting yang berdampak besar pada pertumbuhan anak, diperlukan penanganan serius dengan memberikan asupan gizi pada ibu hamil dan balita serta menjaga lingkungan.
“Guru di harapkan menjadi bagian yang lebih melek untuk persoalan stunting. KamiĀ semua adalah koordinator dalam rangka kampanye penurunan prevalensi stunting. Karena itu, kita harus memastikan informasi ini dapat tersampaikan ke seluruh rakyat Kabupaten Tanggamus” jelas Syafi’i.