BANDAR LAMPUNG (rakyatlampung.id) — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror kembali mengamankan terduga teroris di daerah Tanjung senang, Bandar lampung, Jumat (18-10-2019).
Salah seorang sumber Harian Momentum di kepolisian menyebutkan, terduga teroris yang ditangkap tersebut bernama Guntur alias Indra Utama (43).
“Iya benar, dari kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD),” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut saat dikonfirmasi, Jumat (18-10-2019) malam.
Dia mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, Indra belum terindikasi terlibat dalam jaringan JAD dan Tambun, serta beberapa terduga yang sebelumnya diamankan di Bandar lampung.
“Ini belum ada indikasi ke sana (JAD, Tambun), tapi dia ini DPO kita. Dia juga masuk dalam jaringan Ujang yang pernah kita amankan beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Selain terduga, petugas juga turut mengamankan 1 unit handphone dan beberapa buku jihad.
Sementara ketua RT Setempat, Susi Susanti membenarkan adanya penangkapan di daerahnya.
Guntur alias Indra Utama adalah anak dari Rohadi Amin yang tinggal di Jalan Cendana, Gang Masjid, Tanjung senang.
Rumah Tempat Indra Alias Guntur diamankan persis berada di belakang rumah Susi.
“Tadi ada aparat, berapa mobil gitu, pas pertama (pengamanan), saya enggak lihat, terus polisi ke rumah, baru saya dikasih tahu, dan rumahnya digeledah,” ujar Susi.
Menurut Susi, orangtua Indra adalah asli warga setempat dan sudah lama tinggal di kampung tersebut. Namun, Indra lama tak tinggal di rumah orang tuanya, dan baru sekitar 5 bulan tinggal di rumah orangtuanya, bersama istrinya, Tari.
“Dia ini baru sekitar 5 bulan, dulunya kan di luar, saya enggak tahu dimana,” tuturnya.
Susi mengungkapkan, sejak kembali tinggal bersama orangtuanya, Indra bekerja sebagai buruh bangunan. Dalam keseharian Indra memang tak banyak bersosialisasi, karena sibuk dengan pekerjaan, namun sang istri sering bersosialisasi dengan warga.
“Istrinya mah ama kita bersosialisasi, kalau suaminya karena kerja mungkin, tapi kami enggak ada yang menduga, karena enggak ada yang mencurigakan,” bebernya.(tum)