BANDAR LAMPUNG (rakyatlampung.id) — Tiga petahana Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung lolos seleksi tertulis. Ketiganya: Antoniyus; Erwan Bustami; dan Muhammad Tio Aliansyah.
Tes tertulis dengan sistem computer assisted test (CAT) dilaksanakan di Laboratorium Komputer Universitas Lampung (Unila) pada Kamis (22-8-2019).
Dari total 60 peserta yang ikut tes, Antonius mendapat nilai tertinggi, yaitu 70,90. Menurut dia, kunci lulus tes tertulis adalah banyak belajar.
“Kuncinya cuma belajar,” ujar Antonius.
Sementara salah satu peserta yang gugur, Andreas Andoyo (Ketua KPU Pringsewu) mengaku sejak awal sudah pasrah, dan menerima apa pun hasil seleksi tersebut.
“Tuhan belum menghendaki, yang terpenting manusia sudah berusaha,” kata dia usai pelaksanaan tes tertulis.
Selain ketiga petahana KPU Lampung, ada 11 peserta lain yang juga lolos seleksi tertulis, tujuh diantaranya Komisioner KPU kabupaten/kota: Agus Riyanto (Anggota KPU Metro); Titik Sutriningsih (Anggota KPU Lampung Selatan); Sri Fatimah (Anggota KPU Lampung Selatan); Fadilasari (Anggota KPU Bandarlampung); Marthon (Ketua KPU Lampung Utara); Warsito (Anggota KPU Pringsewu); Ismanto (Ketua KPU Tulangbawang Barat).
Selanjutnya Dery Hendryan (Ketua Komisi Informasi Lampung); Suheri (wiraswasta); Esti Nur Fathonah (wiraswasta); dan Ali Sidik (tenaga pendidik).
Ketua Tim Seleksi (Timsel) KPU Lampung Tuntun Sinaga mengatakan, mereka yang dinyatakan lolos seleksi tertulis adalah yang mendapatkan nilai dengan passing grade 60,00.
“Jadi yang mendapat nilai dibawah 60,00 dinyatakan gugur. Sedangkan yang memenuhi passing grade akan ikut dalam tahapan selanjutnya, tes psikologi pada 26-30 Agustus 2019,” kata Tuntun.
Diketahui, dari total 60 peserta yang ikut tes tertulis, 46 peserta gugur, diantaranya enam komisioner KPU kabupaten/kota: Andreas Andoyo (Ketua KPU Pringsewu); Jupri (Anggota KPU Mesuji); Mutmainah (Anggota KPU Lampung Tengah); Darul Hafiz (Ketua KPU Waykanan); Husin (Anggota KPU Lampung Timur); Reka Punnata (Ketua KPU Tulang Bawang).
Sementara dari total sembilan komisioner Bawaslu kabupaten/kota yang ikut mendaftar semuanya gugur. Mereka adalah Triwana (Anggota Bawaslu Waykanan); IIN Gusanto (Anggota Bawaslu Lampung Barat); Yesi Karnainsyah (Ketua Bawaslu Waykanan); Uslih (Anggota Bawaslu Lampung Timur); Winarto (Bawaslu Lampung Timur).
Komisioner Bawaslu berikutnya Fakhrur Rozi (Anggota Bawaslu Lampung Selatan); Lailatul Khoiriyah (Anggota Bawaslu Lampung Timur); Ali Usman (Anggota Bawaslu Tanggamus) dan M. Ishar (Anggota Bawaslu Lampung Barat).
Selanjutnya para peserta yang berprofesi sebagai wiraswasta: Marison Silaen; Eka Mandayanti; Muhammad Faizal; Nurhadi; Nelson Rumanof; Samsul Arifin; Eka Suraya; Yudi Kornelis; Marsah; dan Agus Wirdono.
Lalu pendaftar berprofesi sebagai tenaga pendidik yang gugur: Taufik MTI; Adi Kusnadi Gustaf Gautama; Viza Yelisanti Putri; Sumarni.
Kemudian peserta yang gugur berikutnya: Ahmad Qohar (PNS); Peturun, AS (Pensiunan PNS); Ruskan Efendi (pensiunan PNS); Mochammad Nashir (konsultan); Awaludin (PT. SBN); Angkastaria (honorer); Andi Dinata (konsultan) dan Burhibani (swasta).
Selanjutnya Yohanes Eko Prasetyo (pendeta); Santoni Anom (advokat); Sudiyanto (karyawan swasta); Slamet Riyadi (tenaga ahli); Supraptiningsih (H.U Lampung Post); Kristianto (jurnalis) dan Ahmad Juanda (swasta) serta Yuriansyah (advokat).(mnm)