SEPUTIH MATARAM – Bertindak anarkis, seorang guru SMAN 1 Seputih Mataram halangi tugas wartawan, mulai dari mengusir dan hendak merampas Handphone (HP) jurnalis.
Menurut keterangan rudi, seorang jurnalis Media Warta News mendapatkan perlakuan yang tidak sopan dari salah satu oknum guru saat meliput rapat komite di SMA N 1 Sepuith Mataram yang seharusnya itu rapat terbuka untuk umum, Selasa, (13/8)
Diketahui oknum guru tersebut bernama Deka Andriani. M. Pd selaku Waka Humas disekolah tersebut.
Ya saya diusir, ungkap Rudi, saya di dorong-dorong sambil dimarahin, Ibu itu juga mau merampas HP saya, “gak cuma didorong, ibu itu mara – marah sampai mau ngerampas HP saya, saya tanya kenapa saya diusir, ibu itu malah memanggil satpam buat ngusir saya.”
“Saya sudah ngisi buku tamu sesuai aturan, bahkan kata mereka disuruh tunggu ya saya sudah menunggu, namun saya hanya izin untuk mengambil gambar suasana rapat komite tersebut kok malah saya di marah- marah sampe HP saya mau di rampas dan diusir sama satpam,” tambahnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Komite SMAN 1 Seputih Mataram, Hi Tatang mengaku tidak mengetahui adanya insiden pengusiran wartawan tersebut.
“Itu rapat terbuka. Saya tidak tahu ada insiden pengusiran tersebut. Saya juga hadir saat rapat komite tadi,” ujar Tatang.
Rapar Komite tersebut, lanjut Tatang membahas tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) TA 2019.
“Di dalam ruang rapat juga ada wartawan yang hadir. Hanya saya tidak tahu apakah wartawan itu datang untuk meliput atau mewakili wali murid,” pungkasnya.
Sayangnya oknum guru Deka Andriani maupun Kepala SMAN 1 Seputih Mataram, I Made Tantre hingga saat ini belum bisa diperoleh keterangan. Pesan jejaring whatapp hingga berita ini diterbitkan juga belum memperoleh balasan.(zul)