BERAWAL dari dirinya yang teringat kecil seorang anak yang ternyata tidak lagi memiliki seorang ayah sebagai tempat dirinya mengeluh, Ismail Zulkarnain mengaku hal tersebut yang membuat dirinya hingga saat ini terus menampung anak-anak yatim se Provinsi Lampung bahkan hingga luar provinsi.
Kisah pilu tersebut terus ia kenang sampai saat ini, bahkan dirinya ingat saat tangisan kecil si “anak yatim” saat seorang anak gadis cilik di sebuah pemakaman. “Tangisan kecil, sianak Yatim, Saat itu Aku melihat Seorang anak gadis cilik di sebuah pemakaman yg baru saja Seorang Ayah di kuburkan, Anak gadis kecil itu meledakkan tangisnya disebuah batu nisan, Tak tertahankan dalam isak kecilnya. Gelora polosnya menghantarkan dunia manjanya,” kata Ismail Zulkarnain, melalui pesan singkat via Whatsapp, Selasa (2/7).
Dirinya juga merasakan bagaimana rasanya ditinggal oleh seorang lelaki yang ia kenal ketikan membuka mata diwaktu diajak dilahirkan didunia, ” si anak yang kehilangan tongkat untuk bergantung. Tongkat, sekaligus payung perlindungan dari kegersangan jiwanya, Menangislah nan Itu fitrah sebuah cinta, Dalam kehilangan rimbunnya sayangmu, Dan, tangisan itu. Tepat disebuah batu nisan yang bertuliskan nama Ayahmu,” lanjut pesan whatsappnya.
Hal tersebut yang hingga saat ini tersirat untuk dirinya menyalurkan sisa hidupnya dengan mengurus ribuan anak-anak yatim di Pondok Riyadhus Sholihin, dengan memiliki motto anak Yatimku terus bangkit, berjuang serta memiliki harga diri dan kehormatan.
“Jangan Bersedih Yatimku, di Ponpes Riyadhus Sholihin kalian Tinggal, Abahmu Menyayangi Kalian dengan sepenuh jiwa, kan Ku didik, dan kubuat hidup Yatimku menjadi berarti,Wahai Anakku bangkitlah, berjuanglah, Hapus Air mata Kalian, Kini Saat nya kalian belajar Menghapal Al Quran, dan meraih pretasi di Sekolah demi Cita Cita yang Mulia,” paparnya.
Menjadi Anak Yatim Bukan Mau Kalian Wahai Anak- Anakku, Rosul kita Nabi Muhammad SAW Bergelar Al Yatam, Tapi beliau dengan akhlak yang paling Mulia kita menjadi Panutan dunia, Jangan risau dan Sedih anakku, masih Banyak hamba- hamba Alloh di sekitar Kalian yg mencintai dan peduli dengan nasibnya si Anak Yatim, Bravo Ponpes Riyadhus Sholihin Yatim Penghapal Al Quran Bandarlampung salam Hormat dan cinta kami, Para Santri Yatim yg Punya Harga diri dan Kehormatan,”. (yen )