PRINGSEWU (rakyatlampung.id) — Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan bersama Dinas Koperindag Pringsewu, serta Usaha Bersama (UB) Hardjo Sewu menggelar pelatihan teknis peningkatan mutu produk UMKM di Hotel Urban, Pringsewu, (24-25 Juni 2019).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas produk UMKM di Kabupaten Pringsewu. Pelatihan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi, sangat mendukung kegiatan pelatihan teknis ini. Pelaku UMKM akan semakin meningkat sehingga produk UMKM akan semakin disenangi dan digemari masyakarakat.
“Kami mendukung upaya Kementerian Perdagangan memperbaiki kualitas produk UMKM. Upaya ini akan sangat membantu pelaku UMKM di Pringsewu,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Luther Palimbong menyatakan pelaku UMKM harus sejahtera. Kesejahteraan mereka berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat Indonesia dan perekonomian Indonesia.
“Jumlah pelaku UMKM di Indonesia ini sekitar 62 juta. Jika produk UMKM ini berkualitas, kesejahteraan jutaan pelaku UMKM ini akan semakin meningkat,” tegas Luther Palimbong.
Pelatihan ini mendatangkan para ahli yang akan mengupas tuntas produk-produk UMKM khususnya produk makanan dan minuman olahan. Mulai dari mutunya hingga brandingnya.
Luther menyatakan produk UMKM kebanyakan bermutu rendah dan tidak memiliki branding. Nama produk dan siapa yang memproduksinya pun tidak dicantumkan dalam kemasan produk.
“Para ahli yang didatangkan oleh Direktorat P3DN akan memperbaiki produk UKM. Produk seperti gipang akan dibuat lebih kriuk dan lebih menarik dipasarkan. Juga produk jagung marning akan dibuat lebih berkualitas dan enak dimakan,” katanya.
Pelaku UMKM harus berani melakukan riset kecil-kecilan. Berani mengoreksi kelemahan dan kelebihan produknya, pemasarannya dan efisienya. Dengan begitu jika ada produk yang tidak laku, pelaku UMKM akan berusaha belajar dan memperbaiki diri.
“Pelaku UMKM juga harus kreatif. Jadikan produk anda berbeda dengan produk dari pelaku lainnya sehingga produk anda akan lebih memiliki ciri khas, punya identitas, penampilannya menarik sehingga akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” katanya.
Setelah produk UMKM sudah baik dan bermutu, barulah dilakukan promosi. Kemendag akan memfasilitasi pemasarannya, mensinergikan dengan jaringan penjualan ritel dan online.
“Ketika produk sudah berkualitas segera lakukan promosi. Jangan pelit mengajak wartawan dan media massa untuk mencicipi produk. Lakukan promosi online dan pembicaraan dari mulut ke mulut. Ini akan membuat produk UMKM makin dikenal dan makin banyak dibeli masyarakat,” imbuh Luther.
Jika sudah dikenal, jangan sampai kualitas turun. “Konsistensi produk harus terjaga. Rasa produk harus tetap jangan sampai kualitasnya turun dan berubah,” katanya.
Selanjutnya dari sisi managemen. UMKM jangan sampai modalnya habis karena tidak mengerti tata kelola keuangan. Pembukuan keuangan harus baik agar tetap bisa konsisten.
Sementara itu, Pendiri UB Hardjo Sewu, Nurkholis mengatakan pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai disini saja, melainkan nantinya ada pendampingan dari pihak terkait selama dua tahun. “Mudah-mudahan Pringsewu lebih maju para pelaku UMKM – nya sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera,” pungkasnya.(sol)