LAMPUNG TENGAH (rakyatlampung.id) — Terkait aksi saling bacok di Kampung Tanjung Kemala, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah, Kamis (20/6/2019) lalu, kepolisian saat ini sudah mengambil langkah antisipasi.
Aparat kepolisian melakukan langkah-langkah meredam antar warga yang bertikai dengan melibatkan semua elemen masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Polsek (Kapolsek) Padang Ratu, Komisaris Indra Herlianto, Minggu (23/6/2019).
Ia menjelaskan, jajarannya terus melakukan langkah dialog dengan melibatkan dua warga yang bertikai, serta unsur masyarakat setempat.
“Kami lakukan dialog melibatkan dua keluarga (yang bertikai). Kita juga menggandeng para tokoh masyarakat, tokoh adat dan pemuda. Suasana saat ini sudah kembali seperti semula,” ujar Komisaris Indra Herlianto.
Saat dilakukan dialog terang Kapolsek, kedua keluarga yang bertikai sudah sepakat untuk saling menahan diri, serta mementingkan terlebih dahulu pengobatan anggota keluarga mereka yang sebelumnya bertikai dan terkena sabetan senjata tajam.
“Semua sepakat untuk melakukan pengobatan terlebih dahulu anggota keluarga mereka yang terluka (terkena sabetan senjata tajam). Saat ini mereka yang terluka dirawat di rumah sakit (RSUD Demang Sepulau Raya) dan Puskesmas (Karang Anyar, Selagai Lingga),” imbuhnya.
Terkait motif pertikaian dua keluarga lanjut Indra, saat ini pihaknya masih mendalami perkara tersebut, namun menurutnya, yang memicu adalah adanya kesalahpahaman di masa lalu sehingga tersulut kembali.
Sebelumnya diberitakan, terjadi pertikaian empat orang dari dua keluarga di Kampung Tanjung Kemala, Kecamatan Pubian.
Akibatnya, mereka semua harus terkena luka sabetan senjata tajam di bagian tubuh dan wajah.
Mereka yang terlibat pertikaian yakni Andi (mengalami luka sabetan Sajam di kepala), Hen (mengalami luka sabetan Sajam di kepala dan lengan sebelah kiri).
Idris (mengalami luka sabetan Sajam di bagian bawah mata), dan Darwin (mengalami luka robek akibat sabetan Sajam di pinggang sebelah kanan).
Kepolisian telah mengamankan empat sarung pedang yang digunakan oleh para warga yang bertikai. zul
