KALIANDA (rakyatlampung.id) — Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (P3) Kecamatan Palas, Lampung Selatan bersama petani kembali melakukan gerakan pengendalian hama, Kamis (20/6/2019). Kali ini, pengendalian hama ulat grayak di Desa Bumidaya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan.
Pengendalian ini dilakukan karena hama ulat grayak telah merusak tanaman jagung yang telah berusia 15 – 30 hari setelah tanam (HST). Akibatnya, petani jagung di Desa Bumidaya terpaksa tanam ulang.
Kepala UPTD P3 Kecamatan Palas, Agus Santosa mengatakan gerakan pengendalian hama ulat grayak itu dilakukan areal lahan di Desa Bumidaya. Dimana, tujuannya untuk menekan potensi meluasnya serangan ulat grayak pada tanaman jagung. “Mudah-mudahan dengan gerakan pengendalian serentak ini dapat menekan populasi dan serangan hama ulat grayak,” kata Agus saat dihubungi melalui sambungan telpon, Kamis (20/6/2019).
Dia mengatakan gerakan pengendalian hama ulat grayak itu dilaksanakan di lahan seluas 10 hektare dengan usia tanaman jagung 15-30 HST. Sasarannya tanaman jagung yang dinilaj rawan terserang hama ulat grayak. “Untuk gerakan pengendalian serentak ini dilakukan lahan yang memang rawan hama ulat grayak,” kata dia.
Agus mengatakan serangan ulat grayak yang terjadi di Desa Bumidaya dalam dua pekan terahir setidaknya menyebabkan tanaman jagung seluas 4,75 hektare mengalami kerusakan. Akibatnya, petani terpaksa harus tanam ulang. “Dari hasil pemantauan yang dilakukan para PPL dilapangan kerusakan hampir mecapai lima hektare. Akibatnya petani harus melakukan penanaman ulang karena dampak kerusakannya cukup parah,” katanya.
Agus mengatakan gerakan pengendalian hama ulat grayak tersebut akan dilakukan dengan penyemprotan pestisida khusus. Sebab, populasi ulat grayak memiliki biotipe dengan kekebalan terhadap pestisida yang lebih tinggi. “Selain dengan penyemprotan dengan pestisida khusus, Kami juga akan menggelar sosialisasi kepada petani terkait penanganan hama ulat grayak yang telah kebal pestisida ini. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kehadiran petani agar pengendaliannya bisa dilakukan dengan serentak sehingga serangannya tidak meluas,” kata dia.(lpc)