BANDAR LAMPUNG (rakyatlampung.id) — Polisi menahan seorang mahasiswa yang menjadi anggota komplotan pembobol ATM.
Selain mahasiswa tersebut, polisi juga menangkap empat anggota komplotan pembobol ATM lainnya.
Berdasarkan informasi yang di katakan polisi, kelima komplotan pembobol ATM tersebut merupakan warga Tanggamus.
Seorang di antaranya berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung.
Sementara, seorang lainnya adalah residivis dengan kasus serupa lintas daerah.
Kelimanya diringkus oleh jajaran Satreskrim Polresta Bandar Lampung saat beraksi di SPBU di Jalan Pangeran Antasari pada Rabu 15 Mei 2019, sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat dikonfrimasi, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rosef Effendi membenarkan penangkapan ini.
“Ya benar, kami terima laporannya,” ungkapnya, Kamis 16 Mei 2019.
Lanjut Rosef, komplotan tersebut beraksi dengan menggunakan kartu ATM seseorang.
“Dan, (saat ditangkap) baru berhasil menguras uang Rp 2 juta,” kata Rosef Effendi.
Meski menggunakan kartu ATM milik orang lain, Rosef menuturkan, para pelaku juga menggunakan cara ganjal mesin ATM.
“Jadi mesin ATM itu diganjal,” jelasnya.
Sementara, Dirreskrimum Polda Lampung AKBP M Barly mengatakan, penanganan perkara tersebut dilakukan oleh penyidik Satreskrim Polresta Bandar Lampung.
“Sedang diperiksa di Polresta dan masih dilakukan pengembangan,” ungkapnya.
4 Kasus Bobol Mesin ATM di Lampung
Sebelumnya, kasus bobol ATM terungkap di Jalan ZA Pagar Alam pada Rabu (3/4/2019).
Seorang oknum polisi tepergok melakukan pembobolan mesin ATM di Jalan ZA Pagar Alam Bandar Lampung pada Rabu (3/4/2019).
Sebelumnya pada Maret 2019 lalu, aksi pembobolan mesin ATM terjadi di Lampung Walk, Way Halim, Bandar Lampung.
Saat itu, modus pelaku terbilang baru.
Para pelaku menggunakan kartu ATM sendiri dengan cara transaksi tarik tunai tanpa mengurangi saldo.
Aksi mereka juga tepergok satpam, yang bertugas di Lampung Walk.
Para pelaku pun sempat dikejar satpam.
Saat dikejar, pelaku menghamburkan uang pecahan Rp 50 ribu di jalanan untuk mengalihkan perhatian massa.
Beruntung, kedua pelaku berhasil diringkus.
Masih di Bandar Lampung, aksi bobol ATM juga terjadi di kampus UIN Raden Intan pada akhir Februari 2019.
Saat itu, komplotan pembobol ATM naik mobil Avanza.
Masih di bulan Februari 2019, komplotan spesialis bobol ATM beraksi di wilayah Metro.
Ketika itu, Kapolres Metro, AKBP Ganda mengatakan, komplotan yang beraksi di Metro tersebut terstruktur.
Menurutnya, komplotan tersebt bisa saja kawanan pembobol ATM lintas provinsi.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil mengamankan pelaku.
Menurutnya, komplotan itu memiliki peran masing-masing.
Ada yang bagian mengganjal tempat kartu masuk, ada yang pura-pura membantu dengan menukar ATM korban, ada yang mengingat nomor PIN korban, dan sebagainya.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mendorong perbankan untuk meningkatkan keamanan di mesin ATM.
Hal itu merespons kejadian pembobolan mesin ATM di beberapa tempat di Lampung belakangan ini.
Kepala OJK Lampung, Indra Krisna, mengatakan, dari kejadian tersebut, pihaknya mendorong perbankan agar meningkatkan pengamanan di lokasi ATM.
“Pengamanan di lokasi (ATM) harus ditingkatkan. Misalnya dengan ada (petugas) penjaganya,” ujarnya, Jumat (5/4).Menurutnya, mesin ATM ada baiknya ditempatkan di lokasi-lokasi yang memang ada petugas jaga.
Peningkatan keamanan mesin ATM juga bisa dilakukan oleh perbankan dengan upgrade teknologi mesin ATM.
“Untuk masyarakat ya tentu harus terus hati-hati karena modus (ganjal mesin ATM) seperti ini sering terjadi,” jelasnya.
Ia juga mensarankan agar nasabah sebaiknya melakukan transaksi di mesin ATM yang lokasinya berada di kantor-kantor bank atau di ATM yang lokasinya dijaga oleh petugas keamanan.(ltn)