BANDARLAMPUNG-Sebagai seorang muslim, berkeyakinan dan berserah diri pada Allah dan jangan pernah berharap pada manusia. Yakin dan percaya rezeki itu ada dari Allah SWT.
Demikian, ungkapan motivasi diri dari sosok Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadhus Sholihin Ismail Zulkarnain. Dan juga ada kisah menarik yang jiga jadi motivator yakni kisah seekor semut dan Nabi Sulaiman dan dalam riwayat inilah yang menjadi penguat dirinya dalam memimpin Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin.
Dari riwayat itu dirinya berkeyakinan hanya berserah diri pada Allah dan tidak pernah berharap pada manusia dalam membina santri-santri yatim piatunya. “Saya selalu membangun semangat dan motivasi kepada anak yatim yang dibinanya untuk tidak pernah berharap kepada makhluk. Sebab, seluruh rizki dan kehidupan sudah ditetapkan Allah dengan baik untuk dicukupi seluruhnya,” ungkapnya.
Sebagai motivasi, lanjutnya, dia menceritakan kisah seekor semut dan Nabi Sulaiman. Dimana, semut yang tidak pernah mengharapkan rizki dari makhluk apapun. Hewan tersebut hanya bertumpu pada kekuasaan Allah.
Hingga suatu hari Mabi Sulaiman pun menguji semut itu untuk bertahan hidup hanya dengan sepotong roti yang diberikan nabi. “Kalau biasanya roti bisa habis dalam 3 bulan untuk seekor semut. Tapi, ternyata dalam lebih 3 bulan roti itu masih tersisa setengahnya. Roti itu ternyata sengaja tidak dihabiskan semut, karena untuk menghematnya jika lewat dari 3 bulan nabi tidak memberi roti yang baru, maka semut akan kelaparan,” kata Ismail.
Riwayat itu, lanjutnya, menjadi motivasi baginya untuk tidak pernah berharap pada manusia. Sebab, makhluk bisa lupa dan seluruhnya pun ditanggung penciptanya. “Pengeluaran pondok bisa ratusan juta tiap bulannya. Tapi, kami tidak pernah berharap pada manusia. Kami percaya Allah akan membuka pintu rizki dan itu yang terjadi selama ini,” ujarnya.
Dia melanjutkan, dia bercita-cita bisa membina 1.000 anak yatim selama hidupnya. Hingga kini, dirinya pun sudah membina 300 anak yang lulus dan sukses diberbagai profesi. “Anak-anak sudah ada yang bekerja di pajak, bidan, polisi, marinir, dan TNI. Santri yang masih mondok disini pun selalu berprestasi, karena jiwa disiplin tertanam,” tandasnya. (yen)